Saturday 24 June 2017

Farewel, Comrades.

Selesai kuliah di bulan Maret 2014, setelah beberapa bulan menganggur, akhirnya di September 2014 gue bekerja. Sebagaimana yang sering gue ceritakan di blog ini beberapa kali, gue lulusan dari jurusan Psikologi. Rejeki memang ga ada yang tau, ternyata dalam suratan takdir-Nya, pengalaman bekerja gue pertama kali adalah di dunia perbankan. 

Gue sempat ragu, apa iya gue yang lulusan Psikologi ini mampu kerja di perbankan. Ketika SMA aja, nilai untuk mata pelajaran Akuntansi berantakan. Bahkan gue sedikit sulit dalam memahami angka dan data di pelajaran Akuntansi. Dari interview tahap awal sampai dengan medical check up, gue masih ngerasa was-was, iya atau engga. Demi pengalaman kerja pertama, gue coba terus sampai akhirnya tanda tangan kontrak.

Ketika awal masuk kerja, sebagaimana orang biasa yang menghadapi suatu pengalaman pertama dalam hal apapun, gue deg-degan. Ketemu orang baru, bekerja secara profesional, dan lain sebagainya. Di tiga bulan pertama gue kerja, gue masih terus beradaptasi. Dunia perbankan memang sedikit sulit buat gue, melayani nasabah, berhadapan dengan sistem, dll. Ditambah ini pengalaman pertama gue bekerja secara profesional. Sampai akhirnya, gue terbiasa.

Pastinya cukup banyak cerita yang gue lewatin dan rasanya sudah terlalu jauh untuk gue ceritakan satu per-satu di sini. Di perbankan, posisi gue itu backoffice, bisa dibilang juga administrasi, yang bertugas follow-up kerjaan dari Teller, Customer Service, atau dari Marketing. Dari Psikologi ke perbankan. Di backoffice ini, gue merangkap jadi Petugas Kliring, juga sedikit back-up perihal Devisa. Gue belajar ilmu baru, sekaligus mengasah softskill.

Satu tahun belajar mengenai perbankan di kantor, rasanya gue mulai ngerasa, perbankan itu bukan "dunia" gue banget.  Bahkan di tahun pertama gue bekerja, gue udah janji ke diri gue sendiri, 2-3 tahun ke depan, gue harus balik lagi ke area Psikologi. Entah jadi Staff HRD, Rekrutmen, dan lain sebagainya. Bukan suatu permasalahan, kalaupun gue dianggap fresh graduate di area Psikologi, ketika gue kembali ke disiplin ilmu tersebut.

Singkat cerita, karena gue udah janji sama diri sendiri tentang diri gue yang harus balik lagi ke area Psikologi, akhirnya di bulan Mei 2017 gue mengajukan resign. Awalnya gue ragu, apakah gue harus resign atau tetap di sini, gue udah punya istri dan anak yang wajib dinafkahi. Selama sekitar 4 bulan terakhir, gue selalu berdoa untuk diberi keberanian segera resign, sampai akhirnya, gue diberi keberanian di bulan Mei 2017.

Apakah gue udah dapet kerjaan baru sebelum resign? Belum. Sampai dengan saat ini, gue masih terus berusaha untuk menemukan pekerjaan baru.

Setelah menjalani pekerjaan di perbankan selama hampir tiga tahun, selain cerita dan pengalaman, tentu gue meninggalkan banyak sahabat yg bisa dibilang sudah dekat. Di satu sisi gue seneng, karena gue berhasil meninggalkan pekerjaan lama, di sisi yang lain gue sedih, karena harus meninggalkan kebiasaan yang sudah terbentuk bersama sahabat di kantor yang lama. 

Apapun yang gue "tinggalkan" di belakang, gue harus tetep jalan terus. Terima kasih untuk kerjasama yang baik selama hampir tiga tahun, terima kasih sudah memberi pengalaman baru dan berharga, kalian memiliki tempat tersendiri di memori jangka panjang gue.

Farewel, Comrades.
It's hard to move on, but, you do. You have to. -Steven Gerrard-



Note: alasan gue resign ga gue ceritakan di sini, khawatir menjadi hal yang sensitif untuk pembaca. :)

No comments:

Post a Comment

Catatan Seorang Perekrut #17 Recruiter yang Insecure dengan Perjalanan Karirnya

Jumat, 14 Juli 2017. Hari yang nggak akan pernah saya lupakan dalam perjalanan karir yang, usianya masih seumur jagung ini. Hari di mana akh...