Saturday 8 February 2014

Prakata Sebelum Sidang Skripsi

Gue ngetik dan buat posting ini di jam 08.04, di ruang mushola di kampus Kenari. Hari ini, Sabtu, tanggal 8 Februari 2014. Dengan suatu alasan, di hari sebelumnya (Jumat, 7 Februari 2014), gue nginep di kosan Usber, salah satu sahabat ketika kuliah, yang kelakuannya biadab, dia juga pernah ngekost bareng gue ketika kuliah. Alasan gue numpang nginep sederhana, cuma pengen nemenin seseorang yang akan sidang skripsi keesokan harinya, hari ini. Gue pernah bilang sama seseorang tersebut sebelumnya, dan dari jauh-jauh hari, "kalau kamu bisa sidang di tanggal 8 Februari, keren, ya.. Bisa jadi kado buat aku yang suka sama angka 8". Kejadian. Jadi nyata.

Tanggal 8 Februari 2014, gue bangun jam 4.06, lagi-lagi karena suatu alasan. Gue bukan tipe orang yang rajin bangun pagi, tapi, kali ini harus. Sebelum tidur, gue udah nyalain alarm beruntun, gimana ngga? Gue pasang alarm 3 set, yang pertama 3.50, kedua 3.55, ketiga 4.00. 3 set alarm itu ternyata gue matiin tanpa sadar, keajaiban, gue kebangun jam 4.06. Malemnya gue sempet kebangun sekitar jam 12 dan jam 2 dini hari, itupun karena alasan, gue sedikit gak tenang karena alasan yang positif, menurut gue. Balik lagi ke aktivitas di waktu 4.06. Gue kebangun, panik, dan langsung ke kamar mandi, berak-mandi-gosok gigi. Keluar kamar mandi sekitar 4.25, gue langsung bersiap, bergegas, dan bangunin Usber yang masih tidur. Sekitar 4.45 gue keluar kosan, begitu sampe di teras, pagar masih digembok, ibu kosan masih tidur, mau bangunin, khawatir mengganggu, akhirnya, gue putuskan untuk lompatin pagar. Sekitar 4.57 gue sampe di suatu tempat, di mana gue nunggu seseorang yang akan gue temenin ketika sidang skripsi.

Kita ketemu sekitar 5.09. Dia yang akan sidang keliatan biasa aja, biasanya orang yang akan sidang terlihat gugup, takut, cemas. Ngga dengan dia. Paling ngga, dia bisa press perasaan itu. Kita ke Kenari (Cikini) naik kereta. Selama di perjalan, gue genggam tangannya, berharap makna dari gesture/yang gue lakukan, tersampaikan, "tenang, semua baik-baik aja, kok. Kamu bisa.".

Jam 7.20, akhirnya peserta sidang briefing (sebelum sidang). Di mushola, gue duduk sendiri, denger mp3, sempat twitteran, sambil minum kopi dalam kemasan. Ga masalah, karena dalam beberapa jam ke-depan, gue akan denger kabar baik, dan terharu. Alasannya, karena Nazliah Gusmuharti akan mengikuti wisuda tahun ini, punya gelar sarjana. Lulus. Gue akan menyusul berikutnya. Salah satu alasannya, karena orang yang sama.

Nazliah Gusmuharti, (salah satu) alasan kenapa gue harus segera lulus dengan baik, kenapa hari ini gue nunggu di sini, dan posting moment ini. Gue ingin moment ini terekam dengan baik.

Catatan Seorang Perekrut #17 Recruiter yang Insecure dengan Perjalanan Karirnya

Jumat, 14 Juli 2017. Hari yang nggak akan pernah saya lupakan dalam perjalanan karir yang, usianya masih seumur jagung ini. Hari di mana akh...