Thursday 4 October 2018

Prasangka

Sampai dengan saat ini, tantangan terbesar buat gue adalah menghadapi prasangka yang muncul dari pemikiran sendiri. Entah secara spontan ataupun dengan sadar memikirkan suatu hal. Sederhanya, prasangka itu merupakan suatu evaluasi negatif seseorang atau sekelompok orang terhadap orang atau kelompok lain, semata-mata karena orang itu merupakan anggota kelompok lain yang berbeda dari kelompoknya sendiri. (Nelson dalam Sarwono 2006). Menurut Baron dan Byrne (1994): prasangka (prejudice) adalah sikap yang biasanya negatif terhadap anggota-anggota suatu kelompok yang hanya didasari keanggotaan mereka pada kelompok tersebut.

Profesi gue saat ini adalah Rekruter, yang mana salah satu tugasnya adalah interview, mewawancara kandidat. Sesekali gue berprasangka dari CV/profile yang gue temui atau dari penampilan kandidat. Jelas itu tidak baik, karena pada dasarnya ketika kita bertemu dengan orang yang baru kita kenal, terlebih untuk keperluan wawancara kerja, gue harus "mengosongkan pikiran" tentang kandidat yang gue temui. Biasanya prasangka akan menggiring gue ke penilaian awal yang belum tentu sesuai dengan hasil interview. Itu harus gue akui sebagai salah satu kekurangan yang muncul ketika interview. Itu kenapa, ketika gue mulai berprasangka, gue berdiam diri sejenak untuk menetralkan pikiran, "mengosongkan gelas", dan biarkan gelas itu terisi dengan cerita juga obrolan yang gue dapat dari kandidat.

Menyebalkan memang, jika prasangka muncul di kehidupan sehari-hari, karena bisa jadi pembatas antara diri kita dan wawasan yang didapat dari siapapun. Kalau prasangka gak muncul atau kita "aktifkan", dari obrolan, dari mengenal lebih jauh, mungkin, bisa jadi ada wawasan yang kita dapat. Semuanya berawal dari obrolan yang "lepas" tanpa terikat prasangka.

Tulisan ini ditulis sewaktu gue memang menyadari, prasangka bisa jadi penghambat gue untuk menemukan wawasan baru. Semoga gue bisa mengendalikan hal ini.


Catatan Seorang Perekrut #17 Recruiter yang Insecure dengan Perjalanan Karirnya

Jumat, 14 Juli 2017. Hari yang nggak akan pernah saya lupakan dalam perjalanan karir yang, usianya masih seumur jagung ini. Hari di mana akh...