Wednesday 28 February 2018

Pemikiran di 28 Februari

Seperti biasa, sekitar jam 06 pagi, gue udah di kantor, padahal jam masuk kerja itu jam 08.30. Banyak yang bilang, gue itu rajin, ada yang bilang kerajinan. Entahlah, apapun yang orang bilang tentang gue, mungkin mereka salah, karena sebetulnya gue itu salah satu orang yang malas, khususnya kalau ngantor. Kenapa gue bilang mungkin? Ya, karena ga ada jaminan mereka mutlak salah, kan. Hehe.

Setelah gue sadari, gue berpikir, gue itu bukan rajin atau kerajinan, cuma ngebentuk kebiasaan aja. Dari SD gue ngelakuin hal ini, hal ini nurun dari Mama, yang selalu membiasakan dirinya beraktivitas ini-itu, disiplin waktu juga, di jam segini ngelakuin ini, jam segini ngelakuin itu. Ya, sebagai seorang guru sekaligus Ibu Rumah Tangga, gue pikir waktu itu cukup berharga buat beliau. Buat gue, Mama adalah sosok Ibu yang selalu menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik dan disiplin. Itu kenapa kebiasaan dan kedisiplinan beliau secara tidak langsung "diwariskan" ke gue. Itu kenapa, gue bukan orang yang rajin, melainkan terbiasa karena dibiasakan.

Mama sempat cerita, jadi guru itu memang cita-citanya semasa gadis, iya bilangnya gadis, kata yang jarang didengar atau disebutkan di zaman sekarang, khususnya di lingkungan gue saat ini. Hehe. Mungkin juga karena udah jadi cita-cita, semacem passion, itu kenapa beliau melakukan yang terbaik untuk sesuatu yang dicintai, dalam hal ini pekerjaan. Secapek apapun ketika setelah ngajar, sampai dengan saat ini, gak pernah mengeluh.

Sama halnya kaya gue saat ini, gue mulai menemukan pekerjaan apa yang gue suka, mungkin belum menghasilkan apa-apa dan belum ada kontribusi yang berarti buat keluarga ataupun di perusahaan tempat gue bekerja, tapi, semoga ini bisa jadi langkah awal gue untuk dapetin sesuatu yang besar. Gue selalu yakin, orang yang bekerja dengan hati, selalu mendapatkan kepuasan tersendiri, walaupun sulit, capek, pusing, apapun itu.

Kebiasaan yang baik akan membuat kita --secara tidak sadar-- disiplin.
Bekerja dengan hati akan membuat kita menghargai pencapaian sekecil apapun.

Catatan Seorang Perekrut #17 Recruiter yang Insecure dengan Perjalanan Karirnya

Jumat, 14 Juli 2017. Hari yang nggak akan pernah saya lupakan dalam perjalanan karir yang, usianya masih seumur jagung ini. Hari di mana akh...