Saturday 12 April 2014

Akhirnya, Menyusul.

Kalimat yang sering diucapkan seseorang atau mungkin banyak orang ketika berhasil melewati sesuatu menurut gue adalah, "akhirnya, ga berasa, ya. Ternyata cepet juga waktu berlalu.", itu ga berlaku buat gue dalam melewati masa kuliah sampai akhirnya gue sidang skripsi. 4,5 tahun itu ga sebentar menurut gue, ditambah lagi, masa kuliah itu berasa banget, bukannya ga berasa. Gue masih inget ketika ospek harus bangun jam 4 subuh dan berangkat dianter sama Bokap juga Nyokap, ketika itu beres ospek sekitar jam 4, di samping itu, gue masih inget gimana Bejong joget-joget gak jelas ketika ospek, sampai akhirnya kelompok kita menang jadi kelompok terheboh, dan dia dikenal sebagai Mahasiswa Baru yang "enerjik", apapun itu, dan gue nyampe rumah sekitar jam 9 malam, karena kereta yang selalu penuh, disamping itu, gue belum terbiasa naik kereta. Gue inget ketika hari pertama kuliah, hari Jumat dan masuk jam 13.30, mata kuliah pertama Kewarganegaraan, mata kuliah kedua Filsafat Umum, pulang jam 17.30. Ga ada satu orang pun yang gue kenal ketika masuk kelas, dan mau ga mau gue harus memberanikan diri untuk berkenalan.

Masuk semester 3, pembagian kelas, di mana kita digabung dengan teman kelas yang baru, dan bertahan sampai semester 8 nanti. Banyak teman yang menyenangkan di sini, ada teman dari kelas sebelumnya juga. Awal masuk kelas, cukup lumrah menurut gue, ketika kita masih dan hanya berteman juga bergabung dengan teman satu permainan yang sama dengan temen sekelas sebelumnya, asal ga keterusan. Ternyata benar, kita semua akhirnya melebur, cuma butuh waktu dan penyesuaian.

Semester 5 gue inget banget waktu kerja kelompok Psikodiagnostik Wawancara dan Observasi, kala itu gue sekelompok sama Aji, Bejong, Danu, Imron, Walid, dan lebih banyak nginep di rumah Bejong juga main PS-nya dibanding kerja kelompoknya. Ada moment bodoh yang selalu gue inget, waktu Imron ngerjain verbatim (mendengarkan hasil wawancara dan mengetik ulang percakapan wawancara), dan dia malah ketiduran di depan laptop sambil dengerin hasil wawancara. Orang macam apa dia. Biasanya orang ketiduran karena musik slow, melow, dia denger percakapan orang aja ketiduran. Semester 6, akhirnya cita-cita gue dari semester 2 kesampaian, jadi Asisten Lab. Gue masih inget waktu gue nunggu interview, dipanggil urutan kedua dari akhir. Gue jadi Asisten Lab sampai semester 9, karena gue ngerasa ketika itu adalah waktu yang tepat buat resign dan memulai kehidupan baru. Ya, walaupun sejujurnya gue masih ingin jadi As-Lab, karena menyenangkan bisa terus berbincang dengan mahasiswa juga dosen yang menyenangkan. Kenangan.

Semester 7-8, gue akui, motivasi gue mulai menurun dalam perkuliahan. Syukurnya, IPK gue tetap terus naik. Motivasi akhirnya bertambah ketika gue 'menemukan seseorang'. Pertengahan semester 8, akhirnya gue mulai ngerjain skripsi. Sempat ada kendala yang ga bisa gue ceritakan di sini, kendala yang menurut gue semua mahasiswa pun ga akan mau berhadapan, tapi, tetap harus dihadapi. Kendala yang gue hadapi akhirnya bisa terlewati, dan diawal tahun 2014, gue memulai perjuangan baru, dan menyelesaikan target yang udah terucap sebelumnya (dan dengan sotoynya) di depan Danu, gue bisa menyelesaikan skripsi dalam waktu tiga bulan, dan akhirnya benar tercapai. Akhirnya gue sidang skripsi tanggal 29 Maret 2014. Artinya, gue berhasil menyusul sahabat-sahabat gue yang lain, termasuk pacar, untuk segera wisuda. Akhirnya, gue berhasil menyusul.

Tanggal 8 April 2014, ada banyak sahabat gue yang mengikuti wisuda, termasuk pacar pastinya. Ga ada kesedihan ketika itu, yang ada cuma canda tawa, karena wisuda terasa seperti pesta setelah sidang skripsi, ya, memang begitu adanya dan rasanya.

Gue berhasil menyusul. Buat teman, sahabat, juga yang baca tulisan ini (khususnya mahasiswa tingkat akhir), segera menyusul, ya.

Temen satu kelas yang sidang skrispi bareng gue, ada Fani (kiri) dan Resya/Echa (kanan).

Sahabat yang dukung gue ketika sidang skripsi, Bejong (kiri), Imron (polo bergaris, gendud), Aji (paling kanan).

Kalau ini, sih, jelas. Ada lovenya gitu. Iya, betul, ini pembantu gue (Ampun, Naz. Peace, love, and gaul). Aku sayang kalian.

Dan Akhirnya, memasuki foto ketika acara wisuda 8 April 2014.
Aji dan Mamanya.

Seto dan para Hidung Besar.

Beberapa temen satu kelas yang wisuda.

Abangnya Naz yang ganteng (kiri), kembarannya abangnya Naz yang sama gantengnya walaupun beda Ibu-Bapak, Pacarnya kembarannya abangnya Naz yang ganteng, temennya kembarannya abangnya Naz yang ganteng.

Seto Wicaksono dan Nazliah Gusmuharti.

Apapun perasaan kalian, gue cuma pengen kalian inget, dan memahami, bagaimana arti sebuah rasa, khususnya rasa di waktu nahan berak ketika ngetik tulisan ini.

Catatan Seorang Perekrut #17 Recruiter yang Insecure dengan Perjalanan Karirnya

Jumat, 14 Juli 2017. Hari yang nggak akan pernah saya lupakan dalam perjalanan karir yang, usianya masih seumur jagung ini. Hari di mana akh...