Sunday 27 July 2014

Sentuhan Pertama Di Tanggal 28

Malam ini Takbir berkumandang, bersautan dengan bunyi petasan. Ya, besok lebaran, bertepatan di tanggal 28. Gue duduk sambil menatap notebook ditemani cemilan. Gue ga berniat begadang, tapi, apa sesungguhnya gue belum mengantuk. Di tulisan sebelumnya, udah gue jelaskan, 28 adalah tanggal di mana gue dan Nazliah ketemu untuk pertama kalinya. Walaupun ga melulu dirayakan, tapi, gue selalu ngerasa tanggal ini istimewa di setiap bulannya, sepanjang tahun.

Di tulisan ini, gue berencana mau ngalor-ngidul, nulis tanpa arah, gue cuma mau "melampiaskan" apa yang gue rasain. Curhat. Yang penting ceritain aja. Di mulai dari bulan Juli yang selalu terasa spesial buat gue, karena gue lahir di bulan ini, tanggal 20. Gue boleh sedikit bangga, ga, ketika gue tahu, momen orang yang pertama kali mendarat di bulan itu, terjadi di tanggal 20 Juli? Ya, gue tahu, itu cuma karangan "orang sana" dan masih jadi kontroversi. Lupakan. 20 Juli kemarin gue merayakan ulang tanggal lahir gue. Bahagia? Tentu. Ketika kita merayakan hari jadi dan ada seseorang yang spesial yang menemani, ga ada alasan untuk ga ngerasa bahagia. Di tambah dia mengusahakan sesuatu. Nazliah bawa kue dan kado buat gue. Dia datang ke rumah, masuk ke dalam kamar gue, sambil bawa kue dengan lilin yang menyala, ditambah dia nyanyi "Happy Birthday" buat gue, lagunya memang biasa, tapi, gue suka sama suaranya Nazliah, suaranya bagus, merdu ketika dia menyanyikan "Happy Birthday" buat gue. Gue cuma tersipu malu dibalut bahagia. Di tanggal 20 Juli 2014 pula, dia berani pulang sendiri naik kereta dari Bogor ke Depok. Biasanya dia manja selalu minta ditemenin pulang. Ketika itu gue khawatir, tapi, syukur Nazliah selamat sampai di rumah, walaupun sempat terjebak hujan dan macet. Gue terharu. Berlebihan, tapi, ini sungguhan. Tanggal 21 Juli-nya, kita buka bareng di The Place, Bogor. Pulangnya Nazliah minta dianter, oke, manjanya dia balik lagi, tapi, ga apa. Dia jadi lucu ketika manja. Pulang dari nganter Nazliah, selama jalan ke stasiun Depok Baru, mata gue berkaca-kaca, waktu itu gue ga cerita sama dia, tapi, gue sempat nge-sms bilang terima kasih, gue bahagia dari mulai tanggal 20-21 Juli 2014. Sempurna untuk sebuah perayaan ulang tahun. Bahagia adalah ketika kita tahu kita sedang berjuang untuk seseorang dan seseorang itu sedang dan selalu melakukan usaha dan memperjuangkan hal yang sama.

Balik lagi ke persoalan tanggal 28. Sedikit flashback, gue dan Nazliah dipertemukan ketika kami sedang melakukan kegiatan outbond. Pertama kali gue liat dia, berasa ada yang lain, dada gue seperti tertusuk. Buat orang yang belum pernah merasakan hal ini, akan terasa berlebihan, sampai elo merasakan sendiri apa yang gue rasakan. Ya, diantara keramaian, kebisingan teman-teman, diam-diam gue jatuh cinta sama Nazliah. Di tanggal 28 pula, dengan gerogi yang menggerogoti percaya dirinya gue, gue ditakdirkan untuk satu tim bareng Nazliah ketika itu, dalam satu permainan di outbond tersebut, kami satu tim mau tidak mau harus setengah berpeluk, itu pertama kalinya tangan gue bersentuhan sama pinggulnya Nazliah. Ini bukan soal pornografi, ini soal gue yang makin gerogi ketika itu, karena gue notabenenya sedang jatuh cinta sama Nazliah. Di sentuhan itu, terselip geroginya gue yang gak karuan. Campur aduk, senang dan gak tahu harus gimana dan cerita sama siapa, sampai akhirnya kita mentionan di Twitter sepanjang hari, DM-an, tukeran nomor, Whatsapp-an, kencan pertama, sampai akhirnya kita "Jadian". Dari gue yang selalu seneng dan selalu punya cara bikin lo ketawa juga bahagia.

Selamat tanggal 28, Nazliah.
I love you.

No comments:

Post a Comment

Catatan Seorang Perekrut #17 Recruiter yang Insecure dengan Perjalanan Karirnya

Jumat, 14 Juli 2017. Hari yang nggak akan pernah saya lupakan dalam perjalanan karir yang, usianya masih seumur jagung ini. Hari di mana akh...