Thursday 14 February 2019

Membalas Kebaikan Orang Tua

Sudah dari tiga tahun yg lalu gue mikir, "sampai kapan pun, gue ga akan pernah bisa balas budi ke orang tua buat semua kebaikan yg mereka beri, dari kecil sampai sekarang, dari mulai biaya melahirkan gue, sampai ke biaya pernikahan gue, bahkan sampai dengan biaya saat ini". Harus gue akui, secara finansial gue belum bisa betul-betul mandiri. Hehe.

Jika kebaikan yg orang tua beri buat gue termasuk hutang, gue udah kehabisan akal, gimana caranya mengembalikan hutang ke mereka. Ga akan bisa gue balikin sama sekali. Terlalu banyak kebaikan yg mereka bagi.

Setelah mereka kehilangan satu unit mobil dan uang tunai 100juta++, saat ini mereka sedang dalam titik terendah dalam hidup. Secara materi gue belum mampu menggantikan hal itu, tapi gue selalu meyakini, akan ada ganti yg lebih baik, entah melalui perantara gue sebagai anak, entah rezeki langsung ke orang tua gue, atau bahkan mereka sudah disediakan pahala yg tak terhingga? In shaa Allah, wallahualam. Yg jelas gue selalu berharap dalam doa, mereka dalam kondisi sehat, baik, juga bahagia.

Oleh karena gue ga bisa bayar "hutang" gue ke mereka, jadi gue alihkan itu, jadi janji ke diri sendiri, bahwa gue harus menghidupi istri dan anak secara layak, memberikan fasilitas dan pendidikan yg jauh lebih baik untuk anak dibanding yg gue dapat. Gue ingin rezeki gue dilebihkan, bukan lagi dicukupkan.

In shaa Allah. Aamiin.

No comments:

Post a Comment

Catatan Seorang Perekrut #17 Recruiter yang Insecure dengan Perjalanan Karirnya

Jumat, 14 Juli 2017. Hari yang nggak akan pernah saya lupakan dalam perjalanan karir yang, usianya masih seumur jagung ini. Hari di mana akh...