Wednesday 6 February 2019

Catatan Seorang Perekrut - Pengalaman Pertama. #2

Gue inget, pertama kali bekerja setelah lulus kuliah itu di tanggal 25 September 2014, hari di mana teman kantor yang lain gajian. Kebanyakan dari mereka cek gaji dari pagi, gue sebagai orang baru, cuma bisa melongo aja.

Mana ada yang tau soal rezeki, karena pengalaman kerja pertama gue di perbankan sebagai staff admin, back office. Dari jurusan Psikologi ke perbankan, gue harus belajar neraca, debet, kredit, dan lain sebagainya. Sewaktu SMA gue anak IPS, belajar ekonomi juga akuntansi. Ekonomi masih oke, soal teori gue masih bisa menghafal. Akuntansi? Nah, loh, gue harus belajar soal neraca aja udah pusing gue, ga ngerti-ngerti. Ga masuk sama sekali di gue pelajaran ekonomi dan/atau akuntansi, nah ini akhirnya gue masuk perbankan. Hari pertama masuk kerja, sebagaimana kebanyakan orang menjalani proses pertama kali, gue deg-degan, kira-kita apa yang akan dikerjakan, tugas gue ngapain aja, ga kebayang sebelumnya. Mendadak berpikir berlebihan dan berasa cemas berlebih, gue yang biasanya pede, jadi pendiam dan jaga image seketika.

Supervisor pertama gue bernama lengkap Hanraswati Takarina (biasa dipanggil Bunda). Beliau supervisor yang baik dan bijaksana, bersifat keibuan, mau merangkul dan sharing ilmu ke gue sebagai anak baru di kantor. Beberapa kali beliau "pasang badan" ketika gue ga ngerti sama sekali dengan suatu permasalahan (transaksi). Kemudian digantikan oleh Apriyani Arsita. Sama baiknya, sama soal back-up bawahannya.

Untuk rekan satu tim yang lain, ada Mas Irwan Irawan (biasa dipanggil Mas Iweng, digantikan oleh Mba Lely Maryani), lalu ada juga Bu Sri Wartini (biasa dipanggil Bu Tini), mereka senior gue, satu tim. Gue belajar banyak dari mereka soal bagian Dana dan Jasa, yang kerjaannya meliputi transaksi pensiunan, penggajian instansi pemerintah atau swasta, transaksi dalam dan luar negeri, surat menyurat, dan lain-lain. Terpenting, bagaimana cara melayani nasabah ketika kerjaan sedang dalam antrian berlebih. Hehe. Rekan satu tim yang lain, Deri Septiana namanya, dia petugas kliring, suka membanggakan diri sebagai "kliring man". Pada prosesnya, akhirnya Deri menjadi seorang marketing mikro. Lalu digantikan oleh Juliano Muharam (biasa dipanggil Ano) sebelumnya dia bekerja sebagai call center. Di awal masuk, dia pernah curhat, kerja di call center perbankan itu ga enak, selalu dimarahin.  Terakhir, ada Pak Baehaki sebagai petugas pajak. Segala permasalahan mengenai pajak, biasanya akan ditangani oleh beliau. Ga ketinggalan, Bu Anissa Gayatri (Bu Anis), sebagai manager operasional kala itu.

Untuk rekan yang lain di luar dari bagian Dana dan Jasa, gue berteman baik dengan Yusdian Frizi (SDM), Mulyawandi, Ragil, dan Bu Susilawati (IT), Reza Afnan (teller, lalu jadi administrasi kredit), dan teman-teman lain yang tentunya ga bisa gue sebut satu per satu. Mereka yang mengisi keseharian gue selama 34 bulan, yang menemani menjalani kebiasaan gue selama jadi pekerja di sana. Tempat curhat, bercanda, minjem duit, dan lain-lain.

Gue baru bisa beradaptasi kurang lebih selama tiga bulan. Belajar soal transaksi, melayani nasabah, juga banyak hal. Susah banget rasanya, walaupun akhirnya terbiasa dan akhirnya bisa. Transaksi yang paling gue ga suka adalah Letter of Credit dan SKBDN (anak ekonomi biasanya ga asing dengan istilah ini, minimal pernah dengar). Susah banget, men! Prosesnya rumit, belum lagi input di sistem harus dengan benar. Untungnya, orang dari kantor pusat siap membantu. Kalau diomelin nasabah udah biasa, sampai dikatain bajingan pun pernah. Gue malah bingung, "ini orang sebegininya banget marah, dia yang salah, dia yang marah". Nasabah adalah raja, tapi buat gue, ga semua raja bijaksana.
Pada akhirnya dan dari awal, gue memang hanya punya target bekerja di perbankan paling lama tiga tahun, karena gue ingin bekerja sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari selama kuliah.

Quote favorit gue selama bekerja di perbankan adalah, "do not go down without a fight, fight for your right" -Gamila Arief-

No comments:

Post a Comment

Catatan Seorang Perekrut #17 Recruiter yang Insecure dengan Perjalanan Karirnya

Jumat, 14 Juli 2017. Hari yang nggak akan pernah saya lupakan dalam perjalanan karir yang, usianya masih seumur jagung ini. Hari di mana akh...