Saturday 13 November 2010

Kita, atau Oranglain yang Egois?

Kita semua pasti sudah mengetahui dan mendengar kata egois. Ya, egois adalah sifat yang dimiliki setiap orang, yang memiliki banyak pengertian, tergantung pemikiran tiap orang. Pengertian yang banyak dibicarakan orang antara lain, mementingkan diri sendiri, ingin menang sendiri, tidak mau mengerti oranglain, hanya ingin dimengerti, dll. Walaupun egois terkesan negative, tetapi ada sisi positif yang dapat kita pelajari. Seperti kata Lucille S. Harpern, “hal positif tentang orang egois adalah mereka tidak membicarakan oranglain”. Dengan tidak membicarakan oranglain, kita dapat meminimalisir atau tidak menggunjing, mencemooh, mencela, ataupun “menjelek-jelekan” oranglain.

Disaat kita merasa oranglain egois kepada kita, kita harus mengintrospeksi diri kita terlebih dahulu. Apabila kita berkata, “Kamu egois banget! Kamu ko ga ngerti sih, gimana perasaan Aku?” sadar atau tidak, sikap egois justru melekat pada diri kita, karena apabila kita menganalisis kalimat seperti sebelumnya, terlihat jelas bahwa sebenarnya kita yang memiliki sikap egois, karena secara tidak langsung dan tanpa kita sadari, kita hanya ingin dimengerti, tanpa memikirkan perasaan oranglain. Sebelum bertanya demikian, sebaiknya kita pikirkan terlebih dulu, mengapa oranglain seperti itu kepada kita. Pasti ada banyak sebab dan alas an mengapa seperi itu. Bisa jadi karena sikap kita dimasa lalu atau karena kesalahan yang kita perbuat.

Apabila kita terbiasa berpikir seperti itu, terutama memikirkan alasan yang positif, secara tidak langsung kita dapat melatih diri kita untuk selalu berpikir positif dan luas. Sebelum menyalahkan dan menyebut oranglain egois, ada baiknya jika kita bertanya pada diri kita (diri masing-masing), “ Saya atau Dia yang egois?” dengan demikian, kita tidak akan terlalu cepat memutuskan dan mengambil suatu penilaian, karena kita harus berhati-hati dalam memberikan suatu penilaian didalam kondisi atau situasi apapun.

Jika ada masalah sekecil apapun itu, alangkah baiknya jika kita menyelesaikan masalah itu secara baik-baik, agar ada jalan keluar yang baik pula. Kita pun tidak boleh mudah terpengaruh karena suatu hal, apalagi hal tersebut adalah hal yang negative. Di zaman seperti sekarang ini, kita harus pintar memilih mana yang baik dan yang kurang baik untuk diri kita.

No comments:

Post a Comment

Catatan Seorang Perekrut #17 Recruiter yang Insecure dengan Perjalanan Karirnya

Jumat, 14 Juli 2017. Hari yang nggak akan pernah saya lupakan dalam perjalanan karir yang, usianya masih seumur jagung ini. Hari di mana akh...