Tuesday 20 August 2013

20 Juli 2013. 2 Kebahagiaan, 0 Kecewa. Liverpool FC, SUGBK.

8 Juli 2013, akhirnya gue dicukur botak lagi, selama hampir 4 tahun ga pernah botak. Yang melatar belakangi kenapa gue dicukur botak adalah, karena kegagalan abang pangkas rambut. Gue minta dipotong gimana, dia potongnya gimana. Kependekan. Gue kecewa, akhirnya gue memutuskan untuk cukur lagi, dan bikin kepala jadi bulet (baca: botak). Tapi, bukan itu yang akan gue bahas ditulisan ini. 19 Juli 2013, gue sama temen-temen di Lab Psikologi Gunadarma ngadain buka bersama ketika bulan puasa. Acara yang sering kita denger di bulan puasa, dan udah ga aneh lagi bagi semua orang, paling ngga, untuk kumpul bareng, temu kangen sama temen lama. 20 Juli adalah waktu Liverpool akan bermain lawan Indonesia XI, itu tandanya, 1 hari lagi, bahkan kurang dari 1 hari. Tanggal 19, gue dapet kejutan lebih awal dari Nazliah (akan dibahas di paragraf selanjutnya). Dari sekitar bulan April gue seneng, lebih tepatnya, bahagia sebelum waktunya, karena Liverpool FC akan datang ke Indonesia tanggal 20 Juli 2013. Bukan kabar hoax pastinya, dan gue yakin tentang itu, karena yang mengumumkan adalah pihak LFC resmi. Dari bulan april, gue udah bersiap untuk hal itu, sebenernya, sih, dari lama banget, berhubung kabar resmi kedatangan LFC ke Indonesia baru sekitar April, jadi, ya bersiap diwaktu itu. Ini mimpi yang jadi kenyataan. Pikir gue waktu itu. Gue ga mau menyia-nyiakan kesempatan ini, gue harus dateng ke SUGBK (Stadion Utama Gelora Bung Karno), bareng temen-temen Kopite (sebutan untuk suporter LFC di luar kota Liverpool) yang lain. Pasti seru nyanyi dan ngchants bareng di sana. Gue bersabar untuk momen itu, sambil ngumpulin uang, dan kasih info ke temen-temen yang lain yang juga menunggu kabar gembira ini, khususnya untuk temen gue yang juga fans Liverpool.

20 Juli adalah tanggal kelahiran gue. Dan di tanggal yang sama, Liverpool ada di SUGBK. Gue harus datang pastinya. Kapan lagi gue merayakan "harinya gue", dan diberi kejutan oleh LFC? Ini salah satu mimpi gue yang jadi nyata. Liat LFC main di depan mata gue sendiri, dan liat Steven Gerrard main secara langsung. Ya, gue nge-fans sama kapten Liverpool saat ini, yang bernama lengkap Steven George Gerrard. Ngebayanginnya aja udah bahagia, gimana nanti ketika liat langsung? Ah, udahlah, simpen dulu euforia-nya, ucap gue dalam hati ketika itu. Di tanggal 19 Juli, 1 hari sebelum gue merayakan "hari jadi", Nazliah udah kasih gue kado. Alasannya karena dia ga bisa ikut ke SUGBK tanggal 20 Juli-nya. Ini kado dari dia:
 
Pesen dari Nazliah, kado itu ga boleh dibuka sebelum tanggal 20 Juli. Oke, gue ikutin apa maunya dia. Selagi sahur (karena ketika itu lagi puasa), gue dapet ucapan dari orang tua gue. Yang ngingetin gue buat buka kado, justru nyokap. Gue hampir lupa, gue dapet kado dari Nazliah. Setelah gue buka kadonya, itu yang gue dapet. Ada ucapan, juga mug cantik bergambar Liverpool. :)

20 Juli. Gue makin ga sabar buat pergi ke SUGBK bareng Rendi, Diki, juga Dani. Oh, ya, sebelumnya gue mau berterima kasih sama Rendi juga Dani, karena mereka punya andil besar dalam mempermudah akses dapetin tiket, juga keberangatan. Dani bantuin kita buat dapetin kategori 5, Rendi bantuin kita buat dapet kemudahan berangkat menuju SUGBK, bareng temen-temen Big Reds regional Bogor. Diki sama gue cuma "penikmat" kemudahan itu. Hehe. Gue berangkat bareng Rendi sekitar jam 10, karena rumah kita berdekatan. Kita kumpul di Pool Bus Damri, yang bertempat di sebelah Botani Square. Seperti yang udah gue kira, pasti banyak yang ikut. Ada beberapa foto yang gue ambil sebelum kita semua berangkat menuju SUGBK jam 13.00.
 
 
Ada 3 bus yang disewa sama Big Reds Bogor untuk keberangkatan ke SUGBK. Gue ada di bus 3 bareng temen-temen yang lain. Kita sampai diwaktu ashar udah dekat dan hujan. Jadi, gue bareng yang memutuskan buat ke mushola terdekat untuk solat sekaligus berteduh. Hujan masih turun sampai sekitar jam 16.30, akhirnya kita memutuskan untuk lanjut jalan sambil hujan-hujanan. Antrian tiket pasti makin panjang kalau kita terus nunda.
 
 
 
Seru rasanya, jalan bareng Kopites yang lain, walaupun sambil hujan-hujanan. Keren, kaya penggalan lirik di lagu You'll Never Walk Alone;
When you walk through a storm
Hold your head up high
And don't be afraid of the dark

At the end of the storm
Is a golden sky
And the sweet silver song of the lark
 
Walk on through the wind
Walk on through the rain
Though your dreams be tossed and blown

Walk on walk on with hope in your heart
And you'll never walk alone
You'll never walk alone

Sekitar jam 17.00, kita mulai antri. Kita udah dapet tiket dari Dani, jadi, kita tinggal masuk ke dalam stadion, ga perlu antri buat beli tiket di sana, alias on the spot. Antriannya panjang, gue baru masuk sekitar 17.45, dan sebentar lagi waktunya buka puasa. Syukur, kita udah bawa bekel masing-masing. Tapi, minumnya belum. Untung ada abang asongan yang keliling di dalam stadion. Ya.. Walaupun harga air mineral kemasan botol jadi 7 ribu. Kan ngeselin. Biasanya cuma 3 ribu. Sorry, curhat sedikit. Biar gimana pun, kesenangan ada di dalem SUGBK bareng temen-temen yang lain lebih menyenangkan dibanding harga air mineral, ditambah, mau nonton Indonesia XI Vs. Liverpool FC! Wah! Sebelum isi lapangan penuh, jelas gue ambil beberapa foto suasana lapangan sebelum pertandingan dimulai. Sambil balesin mention yang masuk dari temen-temen gue yang ketika itu, ngucapin "selamat ulang tahun" ke gue di akun twitter gue. Gue aja hampir lupa waktu itu gue ulang tahun, karena lebih fokus sama LFC, dan terlalu bahagia sama kedatangan LFC. Hehe.
 
Karena kualitas foto di hape gue kurang mumpuni, akhirnya gue berenti foto-foto -____-

Sekitar jam 19.45, stadion mulai penuh, juga gaduh, karena teriakan suara penonton. Pemain dari kedua tim jug mulai masuk ke lapangan untuk pemanasan. Penonton mulai berteriak ketika nama-nama pemain dari kedua tim mulai disebut. #NoPyroNoParty, hastag itu yang di"gembor-gemborkan" di twitter dari sekitar bulan April, sampai sebelum pertandingan berlangsung. Se-isi stadion bukan cuma diramaikan sama penonton dan suara, tapi, juga dimeriahkan "pernak-pernik" yang dibawa sama suporter yang datang, salah satunya adalah mozaik JFT96 (Justice For The 96)
Ketika Steven Gerrard baru masuk lapangan buat pemanasan, dia langsung liat mozaik itu. Kenapa gue bisa se-sotoy itu? Karena pandangan gue tertuju ke Gerrard ketika dia baru masuk lapangan. Dia mungkin senang, tersanjung liat mozaik itu, mengingat Stevie adalah salah satu orang yang amat sangat peduli dengan JFT96. Yang menakjubkan dari penonton di dalam stadion adalah mereka ga berhenti nge-chants selama berada di dalam stadion. KEREN! Gue pun ikut mengeluarkan suara ketika YNWA dinyanyikan. Mimpi jadi nyata. Walaupun ga dinyanyiin di Anfield (stadion LFC) langsung, tetep berasa keren. Pertandingan berlangsung aman dan seru. Gue bahagia di "hari jadi" gue.
 
 
 
 
 
SUGBK mendadak jadi "lautan api" :D pemandangan keren, apalagi ketika lo liat secara langsung. Oh, ya, gambar itu diambil dari beberapa akun twitter Liverpool, Big Reds salah satunya. Maaf, ya, Usber, stok foto yang gue punya cuma segini, gue udah nunggu kiriman foto dari temen gue yang duduk di sebelah gue ketika di stadion sampe sebelum tanggal 20 Agustus, tapi, ga dikirimin juga. Jadi, gue pake foto yang ada aja buat tulisan di blog ini.

Pertandingan selesai sekitar 22.30, penonton di stadion belum juga berhenti nge-chants sampai semua pemain keluar dari lapangan, dan sampai stadion bener-bener sepi. Sebelum pulang, Usber janji mau ngucapin "selamat ulang tahun" ke gue secara langsung, karena kita nonton di sektor yang berbeda. Sayangnya, gue langsung ke bus bareng temen-temen yang lain, akhirnya, Usber ngucapin via wa.

Sekarang tanggal 20 Agustus 2013, tandanya, genap 1 bulan dari waktu LFC berkunjung ke Indonesia. Tapi, masih berasa seneng, bisa liat langsung mereka main di negeri sendiri, di salah satu stadion kebanggan milik Indonesia, SUGBK. 20 Juli, 2 kebahagian, 0 kekecewaan. 2 kebahagiaan itu, jelas bisa liat secara langsung LFC main, dan bisa punya "temen berbagi", Nazliah Gusmuharti.

No comments:

Post a Comment

Catatan Seorang Perekrut #17 Recruiter yang Insecure dengan Perjalanan Karirnya

Jumat, 14 Juli 2017. Hari yang nggak akan pernah saya lupakan dalam perjalanan karir yang, usianya masih seumur jagung ini. Hari di mana akh...