Unek-unek awal di 2019.
Afirmasi. Makin ke sini
gue ngerasa afirmasi ini aset yang cukup besar buat diri gue. Beberapa kali
dalam hidup, hal-hal yang gue ingin (atau dibutuhkan) tercapai dengan afirmasi.
Kenapa ingin gue taruh di awal? Karena harus diakui, gue ini banyak inginnya.
Ditambah, gue meyakini, Allah itu mengabulkan semua doa, termasuk yang kita
ingin (selama itu baik) dan yang dibutuhkan pun tetap masuk dalam doa. -Allah
Maha Kaya, Maha Memberi-
Afirmasi gue ini yang
gue sadari bisa datang dari "dua arah", entah dari sugesti dalam diri
(dipikirkan terus) atau dari mulut (diucapkan). Pada dasarnya tetap harus
yakin, betul-betul yakin sama apa yang dipikirkan atau diucap.
Apakah afirmasi gue
pernah meleset? Ya. Ketika gue menjadi ragu. Atau yang tadinya -diawal- gue
udah memastikan diri "bisa" lalu tiba-tiba karena faktor eksternal
langsung down/mental block dan bilang, "aduh, bisa gak, ya?". Dari
situ gue belajar, ketika sedang melakukan afirmasi dan gue down, gue langsung
switch untuk memikirkan hal yang lain dulu atau menangkan diri. Ketika kembali
optimis, yak, afirmasi mulai diaktifkan kembali.
Kalian mungkin pernah
denger quotenya Dedy Corbuzier, "hati-hati dengan pikiran Anda". Ya
itu emang sejalan dengan afirmasi. Apa yang dipikirkan, itu yang didapat. Mau
hasil sesuai keinginan? Ya tergantung apa yang dipikirkan. "Kok yang
diomongin pikiran atau afirmasi terus? Inget, yang mengabulkan itu Allah".
| Betul, yang mengabulkan Allah, tapi, yang berdoa, kan, kita? Ada banyak
pengertian ttg afirmasi, tapi, sederhananya (menurut gue), afirmasi itu berdoa
dengan yakin (doa kita akan, pasti dikabulkan). "Prosesnya gimana? Emang
langsung dikabulkan?" | Ya pasti kita melewati proses, urusan itu, biar
Allah yang menggerakan kita menuju hasilnya.
Setelah gue sadari,
ternyata gue udah "bermain" afirmasi dari SMP. Waktu kelas 1 SMP,
entah kenapa terlintas di pikiran gue, "SMA 6, ya, gue harus masuk SMA
6". Itu gue masih kelas 1 SMP, ngapain mikirin masuk SMA mana 😐
ditambah waktu itu gue belum tau profil SMA 6 dan kenapa mau masuk SMA 6.
Selanjutnya, ketika ada yang nanya nanti mau masuk SMA mana, gue selalu jawab
SMA 6. Alhasil, gue masuk SMAN 6 Bogor. -gue baru sadar itu afirmasi pertama
gue yang terwujud, sewaktu kuliah-
Sharing soal afirmasi
ini tanpa maksud pamer atau sombong, gue posting ini lebih kepada ingin
berbagi, menyampaikan, gunakan energi yang dimiliki, ubah itu untuk
doa/keinginan yang baik. Terlebih, gue masih belajar banget soal menggunakan
afirmasi ini. Kalau ada di tulisan ini yang salah atau kurang tepat, boleh
dikoreksi.
Terima kasih sudah membaca
sampai akhir. Mari "bermain" dengan afirmasi.
No comments:
Post a Comment