Tuesday 8 January 2019

Intermezzo, Afirmasi.

Unek-unek awal di 2019.

Afirmasi. Makin ke sini gue ngerasa afirmasi ini aset yang cukup besar buat diri gue. Beberapa kali dalam hidup, hal-hal yang gue ingin (atau dibutuhkan) tercapai dengan afirmasi. Kenapa ingin gue taruh di awal? Karena harus diakui, gue ini banyak inginnya. Ditambah, gue meyakini, Allah itu mengabulkan semua doa, termasuk yang kita ingin (selama itu baik) dan yang dibutuhkan pun tetap masuk dalam doa. -Allah Maha Kaya, Maha Memberi-

Afirmasi gue ini yang gue sadari bisa datang dari "dua arah", entah dari sugesti dalam diri (dipikirkan terus) atau dari mulut (diucapkan). Pada dasarnya tetap harus yakin, betul-betul yakin sama apa yang dipikirkan atau diucap.

Apakah afirmasi gue pernah meleset? Ya. Ketika gue menjadi ragu. Atau yang tadinya -diawal- gue udah memastikan diri "bisa" lalu tiba-tiba karena faktor eksternal langsung down/mental block dan bilang, "aduh, bisa gak, ya?". Dari situ gue belajar, ketika sedang melakukan afirmasi dan gue down, gue langsung switch untuk memikirkan hal yang lain dulu atau menangkan diri. Ketika kembali optimis, yak, afirmasi mulai diaktifkan kembali.

Kalian mungkin pernah denger quotenya Dedy Corbuzier, "hati-hati dengan pikiran Anda". Ya itu emang sejalan dengan afirmasi. Apa yang dipikirkan, itu yang didapat. Mau hasil sesuai keinginan? Ya tergantung apa yang dipikirkan. "Kok yang diomongin pikiran atau afirmasi terus? Inget, yang mengabulkan itu Allah". | Betul, yang mengabulkan Allah, tapi, yang berdoa, kan, kita? Ada banyak pengertian ttg afirmasi, tapi, sederhananya (menurut gue), afirmasi itu berdoa dengan yakin (doa kita akan, pasti dikabulkan). "Prosesnya gimana? Emang langsung dikabulkan?" | Ya pasti kita melewati proses, urusan itu, biar Allah yang menggerakan kita menuju hasilnya.

Setelah gue sadari, ternyata gue udah "bermain" afirmasi dari SMP. Waktu kelas 1 SMP, entah kenapa terlintas di pikiran gue, "SMA 6, ya, gue harus masuk SMA 6". Itu gue masih kelas 1 SMP, ngapain mikirin masuk SMA mana 😐 ditambah waktu itu gue belum tau profil SMA 6 dan kenapa mau masuk SMA 6. Selanjutnya, ketika ada yang nanya nanti mau masuk SMA mana, gue selalu jawab SMA 6. Alhasil, gue masuk SMAN 6 Bogor. -gue baru sadar itu afirmasi pertama gue yang terwujud, sewaktu kuliah-

Sharing soal afirmasi ini tanpa maksud pamer atau sombong, gue posting ini lebih kepada ingin berbagi, menyampaikan, gunakan energi yang dimiliki, ubah itu untuk doa/keinginan yang baik. Terlebih, gue masih belajar banget soal menggunakan afirmasi ini. Kalau ada di tulisan ini yang salah atau kurang tepat, boleh dikoreksi.

Terima kasih sudah membaca sampai akhir. Mari "bermain" dengan afirmasi.

No comments:

Post a Comment

Catatan Seorang Perekrut #17 Recruiter yang Insecure dengan Perjalanan Karirnya

Jumat, 14 Juli 2017. Hari yang nggak akan pernah saya lupakan dalam perjalanan karir yang, usianya masih seumur jagung ini. Hari di mana akh...